JAKARTA (Wartamaritimindonesia.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis bisnis penyeberangan pascapandemi Covid-19 kian moncer dengan terus menghadirkan layanan prima, khususnya bagi sektor logistik yang menjadi penopang kinerja perusahaan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi
mengatakan bahwa di era pandemi Covid-19 pada sekitar tahun 2020 tren penumpang
maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan
cukup drastis dibandingkan tahun 2019 sebelum virus tersebut melanda Indonesia.
Pemicunya, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahkan
sempat menutup layanan bagi penumpang secara total pada masa pandemi di awal
tahun 2020 yang berdampak pada berkurangnya mobilitas masyarakat.
“Namun,
untuk layanan sektor logistik masih beroperasi normal, sehingga ASDP tetap
melayani secara penuh truk logistik yang membawa barang kebutuhan untuk tetap
menjaga pasokan di daerah tetap stabil. Layanan sektor logistik inilah yang
masih menopang bisnis penyeberangan ASDP hingga saat ini,” tutur Ira.
Salah satu pemicunya, lanjut Ira, Pemerintah sejak awal pandemi
sangat mendukung aktivitas sektor logistik melalui penyeberangan, dimana tidak
ada pembatasan bagi angkutan barang demi menyokong stabilitas bahan pokok di
seluruh daerah. Jika melihat angka, tren pengangkutan logistik melalui ferry
terus meningkat tiap tahunnya, dan ini yang menjadi tumpuan kelangsungan bisnis
ASDP.
Data mencatat, ASDP melayani 1,065 juta kendaraan logistik pada
periode Januari – Juni 2023 yang terdiri dari kendaraan golongan IVB,VB, VIB,
VII, VIII dan IX. Sedangkan untuk barang, pencapaian semester I-2023, ASDP
berhasil mengangkut hingga 1,01 juta unit yang tercapai 179 persen dari target
sebanyak 565 ribu ton barang.
Dari angka produksi tersebut, pada periode Januari – Juni 2023,
ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 699 miliar dari
total 1,065 juta unit dan naik 31 persen bila dibandingkan tahun lalu sebesar
Rp 534 milliar. Sementara dari barang curah yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton
barang, dengan total pendapatan sekitar Rp 7,6 miliar.
Untuk tahun 2023 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total
pendapatan sebesar Rp 5,6 triliun dengan capaian laba bersih sekitar Rp 700
miliar. Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target
penumpang yang dilayani sebanyak 9,9 juta orang, kendaraan roda 2 & 3
sebanyak 6,5 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 6,6 juta unit, dan total
barang yang diangkut sebanyak 1,9 juta ton.
Manajemen pun terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis
pasca Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang
mendatangkan profit. Salah satu komitmen, ASDP terus mengakselerasi
digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy yang telah
berlaku di 4 pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk,
serta penerapan metode pembayaran non tunai (cashless) dengan kartu uang
elektronik, virtual account dan dompet elektronik yang penerapannya di lebih
dari 25 pelabuhan ASDP yang telah mencapai 100 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar