Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diminta Tingkatkan Akuntabilitas dan IT dalam Laporan Keuangan - WARTA MARITIM INDONESIA I MEDIA INFORMASI KEMARITIMAN

Breaking

SPTP

 


SPSL


 

SPJM


PT Akses Pelabuhan Indonesia


SPMT




Regional 4 Makasar


 

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 13 Januari 2020

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diminta Tingkatkan Akuntabilitas dan IT dalam Laporan Keuangan

BANDUNG, Wartamaritimindonesia.com – Pada acara Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Ditjen HUBLA Tahun Anggaran 2019 bertempat di Kota Bandung Senin kemarin (13/01), Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut atau Sekditjen HUBLA, Arif Toha menegaskan meminta agar Jajaran Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi serta melek teknologi dalam pembuatan laporan keuangan.

“Peningkatan Akuntabilitas, Transparancy dan Melek Tekhnologi ini perlu dilakukan untuk mempermudah, mempercepat, sekaligus peningkatan transparansi dan akuntabilitas pada laporan keuangan. di era yang serba teknologi, kita sudah harus mulai menggunakan aplikasi-aplikasi secara online dan membiasakan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) akrab dengan teknologi. Penggunaan aplikasi untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan agar tersusun secara sistematis dan otomatis," ungkap Arif Toha.

Menurut Arif, Ditjen Perhubungan Laut adalah sub sektor terbesar di Kementerian Perhubungan dengan anggaran terbesar kedua di Kemenhub, namun dari segi kegiatan Ditjen Hubla paling besar. Oleh karenanya, para pengelola keuangan harus bisa menyajikan  laporan yang transparan, akuntabel dan sistematis.

Selain itu, dalam era demokrasi dan keterbukaan ini, lanjut Arif, tuntutan masyarakat luas terkait tata kelola keuangan maupun barang yang baik terus mengemuka melalui berbagai forum media.

"Hampir seluruh komponen masyarakat secara kritis menuntut agar pencapaian hasil pembangunan, pengelolaan keuangan dan kekayaan negara serta segala hal yang berhubungan dan pelayanan publik dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip clean and good governance," papar Arif.

Dia berharap seluruh jajarannya, dapat membenahi tata kelola keuangan maupun barang lebih baik lagi, sehingga bisa meminimalisir temuan-temuan aparat pemeriksa intern maupun ekstern dalam hal ini Inspektorat Jenderal maupun BPK-RI.

“Semoga kita dapat melaksanakan kegiatan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 secara maksimal untuk tetap mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK-RI,"Pungkasnya.

(TIM WARTA MARITIM).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad