Adapun external auditor IMO yang saat
ini dipegang oleh Ghana akan berakhir pada tahun ini setelah 3 (tiga) tahun
melaksanakan tugasnya.
Agenda pencalonan External Auditor IMO
periode 2020 - 2023 merupakan satu rangkaian dengan pencalonan Indonesia
sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020 - 2021 yang pemilihannya akan
dilaksanakan pada hari Jumat (29/11).
“Indonesia menominasikan BPK untuk
menjadi external auditor IMO yang siap berkomitmen untuk memberikan jasa audit
yang berkualitas tinggi dan cost-efficient bagi IMO,” ujar Wakil Ketua BPK, DR.
Agus Joko Pramono di sela acara coffee break IMO yang disponsori oleh BPK RI
hari ini (28/11).
Agus menjelaskan, bahwa Indonesia
mengusulkan BPK kepada IMO untuk menjadi External Auditor berdasarkan
pengalaman bergengsi BPK menjadi Auditor Eksternal bagi Badan Energi Atom
Internasional (IAEA) pada periode 2016-2018, 2018-2019, dan 2019-2021.
Adapun pengajuan BPK sebagai Eksternal
Auditor IMO ini selain untuk menunjukkan profesionalitas sekaligus untuk
mendukung politik bebas aktif Indonesia.
“Apabila terpilih, selain mengaudit
IMO, BPK juga akan mengaudit institusi pendidikan di bawah IMO, yakni WMU dan
IMLI,” ungkapnya.
Selain menawarkan profesionalitas, BPK
juga menawarkan efisiensi harga yang bisa menjadi pertimbangan lebih bagi IMO
untuk dapat memilih BPK menjadi Eksternal Auditor IMO.
“Jasa audit yang ditawarkan oleh BPK
bukan hanya financial audit, namun juga performance audit yang tidak ditawarkan
oleh negara lain.
Selain itu, BPK juga menawarkan fee
yang lebih rendah, sehingga tentunya dapat menjadi pertimbangan dari sisi
efficiency expense,” ujar Agus.
Keseriusan Indonesia mencalonan BPK
sebagai External Auditor IMO periode 2020 - 2023 terlihat dengan adanya
serangkaian kegiatan baik nasional maupun internasional dimulai dengan melakukan lobi di berbagai kesempatan seperti
Resepsi Diplomatik di Jakarta dan London serta Coffee Break yang dilakukan di
sela-sela penyelenggaraan Sidang IMO di London, Inggris.
"Jika nanti BPK menjadi External
Auditor IMO maka tentunya menunjukan eksistensi Indonesia dalam kancah maritim
internasional yang diperhitungkan oleh negara-negara maritim di dunia,"
tutup Agus.
(MUNAWAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar