BELAWAN (wartamaritimindonesia.com) - Sebagai wujud kepedulian dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL), PT Prima Multi Terminal (PMT) melaksanakan kegiatan santunan kepada anak-anak yatim dari Panti Asuhan Fastabiqul Khairot, yang berada di lingkungan masyarakat sekitar Pelabuhan di New Ballroom Kantor Belawan.
Kegiatan ini digelar
sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang berada
dalam radius operasional pelabuhan, khususnya anak-anak yatim yang membutuhkan
perhatian dan dukungan.
Acara berlangsung
dalam suasana hangat dan kekeluargaan, dihadiri oleh jajaran manajemen PMT,
pengurus panti, serta puluhan anak-anak yatim yang menjadi penerima manfaat.
Direktur Utama PT
Prima Multi Terminal, Rudi Susanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan
bagian dari nilai-nilai perusahaan yang selalu menempatkan aspek sosial sebagai
bagian integral dari keberhasilan bisnis.
Menurutnya, industri
pelabuhan bukan hanya berperan sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai
entitas sosial yang memiliki kewajiban moral terhadap masyarakat di sekitarnya.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran PMT memberi dampak positif yang
dirasakan langsung oleh masyarakat. Anak-anak yatim adalah generasi penerus
bangsa yang harus didukung, diberi semangat, dan dibantu untuk menggapai
cita-cita mereka. Melalui kegiatan santunan ini, kami berharap dapat
menumbuhkan kebersamaan dan empati sebagai bagian dari budaya perusahaan,” ujar
Rudi.
Santunan yang
diberikan meliputi sembako dan uang tunai. Selain itu, kegiatan juga diisi
dengan doa bersama dan sambutan dari Direksi PMT.
Pihak Panti Asuhan
Fastabiqul Khairot mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyatakan bahwa
dukungan dari perusahaan seperti PMT menjadi energi positif bagi anak-anak yang
diasuh, tidak hanya secara materiil tetapi juga secara psikologis dan
emosional.
Kegiatan ini
merupakan bagian dari program TJSL berkelanjutan PT Prima Multi Terminal yang
selama ini telah mencakup berbagai bidang. PMT terus berkomitmen untuk terus
menjalankan praktik bisnis yang inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan,
dengan melibatkan komunitas sekitar secara aktif dalam berbagai program sosial.
Kegiatan sosial
seperti ini menegaskan bahwa perusahaan bukan sekadar institusi ekonomi,
melainkan juga agen sosial yang memiliki peran penting dalam membangun
peradaban. Dalam konteks pelabuhan sebagai simpul pertumbuhan ekonomi,
keterlibatan sosial menjadi semacam jembatan moral yang menghubungkan dunia
industri dengan kehidupan masyarakat luas.
Kegiatan ini
merupakan bagian dari serangkaian program sosial yang telah dan akan terus
dilakukan oleh PMT. Kami ingin menjadi pelabuhan yang tidak hanya membuka jalur
perdagangan, tetapi juga membuka pintu-pintu kebaikan.” Ujar Rudi.
(Red. WMI/Daeng R. Rola).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar