TARAKAN (Wartamaritimindonesia.com) - Alat bongkar muat peti kemas jenis quay container crane (derek peti kemas di dermaga-red) di TPK Tarakan kembali berfungsi pada Sabtu dini hari setelah sebelumnya mengalami kendala teknis yang mengakibatkan alat tersebut tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Pelayanan
operasional kembali berjalan dengan baik yang ditandai oleh kegiatan bongkar
muat kapal LCT Kayan Cahaya pada pukul 00.12 WITA. Dilanjutkan dengan bongkar
muat KM Meratus Kupang yang bersandar di dermaga pada pukul 08:50 WITA.
Terminal Head TPK
Tarakan Amrullah menyampaikan bahwa kendala operasional alat quay container
crane terjadi sejak Rabu (9/7). Pada masa tersebut, kegiatan operasional TPK
Tarakan tetap berjalan dengan menggunakan ship crane (derek kapal) sebagai alat
bantu bongkar muat peti kemas.
“Kami memohon maaf
atas kendala operasional yang terjadi selama beberapa waktu akibat kendala alat
yang terjadi, kami pastikan alat tersebut saat ini sudah berfungsi dengan
baik,” terang Amrullah.
Kepala Meratus Line
Cabang Tarakan Yuwono membenarkan bahwa bongkar muat peti kemas pada kapal
Meratus Kupang saat ini telah dilayani dengan menggunakan quay container crane.
Kapal tersebut sedianya akan melakukan bongkar muat sebanyak 820 boks.
Kecepatan alat saat ini berada pada angka 25 boks peti kemas per jam dari
target 15 boks. Kegiatan kapal ditargetkan selesai dalam waktu 40 jam.
“Hingga sore ini
kegiatan bongkar muat kapal Meratus Kupang berjalan dengan lancar tanpa kendala
apapun dan crane yang digunakan juga dapat beroperasi dengan maksimal,”
ungkapnya.
Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tarakan Stanislaus W.
Wetik meminta kepada pengelola TPK Tarakan untuk memperhatikan kesiapan alat
bongkar muat yang ada di terminal. Pihaknya mengaku akan melakukan pengawasan
dan pembinaan kepada pihak pengelola terminal sesuai dengan tugas dan fungsi
yang diamanatkan. Kendala alat yang terjadi sebelumnya dapat dijadikan
pelajaran dan evaluasi dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan.
“Crane saat ini
sudah dapat beroperasi, namun hendaknya hal ini jangan sampai terulang kembali,
harus ada manajemen yang baik untuk memastikan alat yang ada di terminal siap
setiap saat dan berfungsi dengan baik,” pungkasnya.
(Daeng R.
Rola)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar