JAKARTA UTARA (Wartamaritimindonesia.com) – Kawasan Marunda dulu lebih dikenal sebagai kawasan kekuasaan ‘Si Pitung’ kini terus bergeser dan berkembang. Bangunan Pergudangan, tumpukan kontainer, kawasan industri, dan pelabuhan menjadi 'penguasa baru kawasan itu.
Rawa-rawa raksasa
sepanjang mata melihat kini nyaris tak terlihat lagi. Sebagian besar sudah jadi
da ratan yang di atasnya bercokol aneka aktivitas bisnis. Mulai dari
pergudangan, kawasan industri, dermaga, dan aneka produk pendukung sektor
kemaritiman.
Tak mudah lagi kita temukan deretan orang memancing
menghabiskan akhir pekan di sini. Yang ada tinggal deru truk-truk kontainer
ukuran raksasa siang - malam meraung-raung menyusuri jalan yang nyaris tak
pernah mulus ini.
Marunda yang di akhir tahun 1990-an masih dengan mudah kita
temukan tanah murah cuma puluhan ribu rupiah, kini nilainya sudah berlipat
ribuan kali. Jadi, jangan bermimpi lagi punya tanah berhektar-hektar di sini
seperti dua da sawarsa lalu.
Meski terletak di perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi,
Marunda merupakan magnet baru bagi para pebisnis kelautan. Posisi Marunda yang
berada di pinggir laut secara ekonomis sangat menggi- urkan. Terlebih letaknya
yang masih satu garis dengan Pelabuhan Tanjung Priok maupun New Priok Kalibaru
(keduanya milik PT Pelindo (Persero) dinilai banyak pihak sangat strategis dan
bernilai tinggi untuk bisnis kepelabuhanan.
Semua pihak seperti sudah tak sabar lagi ingin melihat
sejarah baru ekonomi maritim berdenyut dari kampung si Pitung. Dalam sebuah edisi majalah KBN, yakni Edisi
011 waktu itu, menyoroti rencana sinergi antara PT KBN (Persero) dengan PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) yang sangat strategis.
Pelindo yang berpengalaman di bidang kepelabuhan akan memberi
nilai positif bagi KBN. Begitu pun bagi Pelindo yang tidak punya lahan luas,
melihat potensi di KBN merupakan peluang emas untuk mendongkrak pendapatan
korporasi keduanya.
Kerjasama strategis itu
dinilai akan memaksimalkan aset KBN yang dampaknya bukan saja di pelabuhan tapi
sampai pada bisnis depo kontainer, pergudangan, dan sektor ikutan lainnya.
Di sini secara tidak langsung KBN ikut punya andil yang tidak
kecil dalam menekan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Mimpi Presiden
Joko Widodo untuk punya dermaga di Marunda seperti pernah tercetus sewaktu
masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, beberapa tahun lalu akankan jadi kenyataan???
Optimisme ini
setidaknya bisa dilihat dari sisi perizinan untuk pembangunan dermaga itu yang
sudah mendekati final. Semua pihak memang seperti sudah tak sabar lagi untuk
ikut mewujudkan mimpi membangun dermaga di Zona C-04 Marunda.
Mereka ingin melihat
seja- rah baru ekonomi maritim bernilai triliunan rupiah akan berdenyut dari
kampung Si Pitung itu ??? Semoga saja...!!!
(Red. WMI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar