Jakarta - (wartamaritimindonesia.com)
Pelabuhan Indonesia (Pelindo) masih menyiapkan langkah-langkah strategis agar Tanjung Priok dapat bersaing dengan pelabuhan Singapura. Pasalnya. hingga kini Singapura masih menjadi raja perdagangan di kawasan.
Hal itu diutarakan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono di kantornya, kawasan Tanjung Priok, Jakarta.
“Kita membuat konsep untuk compete dengan Singapura. Tapi mindsetnya perlu diubah pelabuhan gateway dan transhipment itu berbeda Kira-kira seperti itu,” tegas Arif.
Dia pun tidak membeberkan detail strategi apa yang disiapkan untuk menyaingi Singapura sebagai masih tahap menyusun sebuah rencana yang luar biasa.
Namun pihaknya hingga kini concern membangun konsolidasi dengan pelabuhan (di bawah pengelolaannya) di sekitar Selat Malaka, bahkan termasuk dengan Singapura.
“Saya konsolidasi kargo di Singapura, itulah pentingnya konsolidasi kargo di somewhere. Kenapa Jakarta tidak compete dengan Singapura, (karena) rute utamanya di Malaka Strait sana, kalau dia turun sedikit ke Jakarta, itu butuh 40-45 jam. Itu ibaratnya nggak nyucuk lah, kita ini lagi konsolidasi di sana,” jelas Arif.
Menurut dia, banyak pihak yang mempertanyakan kapal-kapal yang sandar di Tanjung Priok mengapa tidak sebesar di Singapura.
“Saya bilang gini kapal itu membutuhkan barang. Ada kapal yang masuk, panjangnya itu mencapai 400 meter, itukan 4x lapangan bola. Itu kapasitasnya sampai 17 ribu Teus. Kalau bongkar muatnya hanya 1500 Teus, saya khawatir tidak sustain,” ungkap,' Ujar Arif.
(Ys/WMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar