KSOP Ketapang Gelar Diklat BST KLM dan SKK 60 Mil - WARTA MARITIM INDONESIA I MEDIA INFORMASI KEMARITIMAN

Breaking

PT Pelindo Solusi Logistik / SPSL


 

PT Akses Pelabuhan Indonesia


Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 27 Agustus 2024

KSOP Ketapang Gelar Diklat BST KLM dan SKK 60 Mil


Ketapang - (wartamaritimindonesia.com)

27/8- Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia di bidang kepelautan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan transportasi secara gratis kepada masyarakat.


Untuk itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Ketapang bekerja sama dengan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten menyelenggarakan kegiatan DPM Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil.


Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 (enam) hari, mulai dari tanggal 26-31 Agustus 2024, bertempat di SMKN 2 Ketapang. Diklat ini diikuti oleh 144 peserta yang terdiri dari pelajar, nelayan, ABK kapal, dan warga sekitar Pelabuhan Ketapang.


Kepala Kantor KSOP Ketapang, Ali Afendi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, khususnya bagi para nelayan dan masyarakat pesisir. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat menambah kompetensi dan pengetahuan yang berguna pada saat bekerja di kapal atau kapal layar motor, serta meningkatkan keselamatan pelayaran menuju terwujudnya zero accident.


“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR RI, Bapak Boyman Harun, Bupati Ketapang beserta jajarannya, Direktur Poltekpel Banten, Kepala SMKN 2 Ketapang, dan seluruh instansi terkait yang telah mendukung kegiatan DPM ini,” ujar Ali saat membuka kegiatan DPM, Senin (26/8).


Lebih lanjut, Ali berharap dengan diselenggarakannya Diklat SKK 60 Mil, risiko kecelakaan di laut bagi nelayan dan awak kapal tradisional dapat ditekan sekecil mungkin.


“Semoga apa yang diberikan selama kegiatan DPM ini dapat menambah keterampilan dan pengetahuan bagi seluruh peserta, khususnya para nelayan, sehingga mereka dapat memahami dan mengerti tentang keselamatan jiwa dalam pelayaran di laut, yang dibuktikan dengan sertifikat kecakapan,” ucap Ali.


Adapun materi yang diberikan antara lain teori dan praktik Fire Fighting (FF), yang mencakup cara mencegah kebakaran di atas kapal, cara memadamkan api, serta penggunaan peralatan pemadam kebakaran. Selain itu, teori dan praktik Personal Survival Techniques (PST) juga diajarkan, mencakup teknik bertahan hidup di laut, termasuk bagaimana memakai pelampung dan melakukan evakuasi darurat.


Selain itu, peserta juga mendapatkan teori dan praktik Elementary First Aid (EFA), yang mencakup cara memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat, termasuk memberikan bantuan bagi orang yang tenggelam dan kehilangan kesadaran. Materi Surat Keterangan Kecakapan (SKK) juga disampaikan, sebagai salah satu syarat mutlak bagi awak kapal tradisional untuk bisa berlayar. (PF/HB)



Ys/WMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad