JAKARTA UTARA (Wartamaritimindonesia.com) - PT Kawasan Berikat Nusantara atau disingkat KBN berencana membangun water treatment plan (WTP) di wilayah Marunda Jakarta Utara.
Hal itu dikemukakan Wiyono,
Asisten Deputi GM SBU Pengelolaan Air KBN, kepada wartawan, saat menerima
kunjungan para kuli tinta, bersama para Humas KBN, baru-baru ini.
“Tahun ini (2023), kami KBN
akan membangun sendiri WTP, sehingga bisa mengolah sendiri, untuk nantinya
didistribusikan untuk kepentingan kebutuhan air bersih masyarakat di Kelurahan Marunda
dan sekitarnya,” ujarnya.
Dikatakan, Wiyono, WTP yang
sekarang ada, yakni air bersih hanya bisa dipakai untuk mandi, dan lainnya, belum
bias untuk minum. “Air yang didistribusikan di areal kawasan berikat ini
diolah, dari air kali dan air dari warga sekitar, kemudian disaring dan lalu
dialirkan ke tempat pengolahan. Disini diolah, kemudian setelah jadi air
bersih, baru didistribusikan untuk kebutuhan industri, perkantoran di KBN
sini,” jelas Wiyono.
Per hari, kata Wiyono,
sekitar 1.550 meter kubik didistribusikan ke areal KBN, tetapi produksi yang
dihasilkan oleh tempat pengolahan air bersih lebih dari 1.550 meter kubik.
Wiyono juga menyampaikan
bahwa jika air kebutuhan sebagai bahan baku olahan kering, maka dibantu dari
air PDAM Jakarta.
Ditambahkan Wiyono, air
bersih untuk kebutuhan perkantoran dan industri di wilayah KBN dijual dengan
harga Rp 18.000 per kubik. “Harga itu karena untuk kebutuhan industri,”
katanya.
Seperti diketahui, bahwa
kunjungan sejumlah pers ke KBN adalah dalam rangka untuk mengetahui beberapa
bisnis yang ada di wilayah perseroan.
Para awak media diajak
oleh beberapa personil Humas, dibawa dan diperlihatkan Rumah Sakit KBN, sebelum kemudian meninjau ke blok F, yang
tampak alat-alat berat baru yang terparkir di areal tersebut.
Di sisi lain, beberapa
depo petikemas juga terlihat menggunung, tertumpuk dengan susunan sedemikian
rapi. Di setiap depo kontainer, terlihat pula pemandangan truk mengantre untuk
mengembalikan petikemas kosong di depo tersebut, atau mengambil petikemas
kosong dari depo.
Pemandangan lain yang
sempat terlihat pada saat rombongan wartawan melintasi kawasan adalah beberapa
bangunan pergudangan yang sudah kosong. “Bangunan gudang itu akan diperbaiki
dan nantinya bakal digunakan sebagai gudang lagi,” kata Humas KBN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar