JAKARTA (Wartamaritiminonesia.com) - PT Jasa
Armada Indonesia (JAI) tidak hanya bisa melayani pemanduan dan penundaan kapal
di pelabuhan yang di kelola pemegang sahamnya, PT Pelabuhan Indonesia II, tapi
juga berhasil meraih pasar dari pelabuhan lainnya. Tercatat, sekitar 10
persen pelayanan dari pelabuhan di luar PT Pelabuhan Indonesia II diraih.
Direktur Komersial dan Operasi IPC Marine, Herman Susilo menyatakan, PT
Jasa Armada Indonesia (JAI) Tbk atau IPC Marine mendukung pelayanan pelabuhan
kelas dunia, dengan mencari pasar lebih luas lagi dari yang selama ini melayani
pelabuhan yang dikelola pelabuhan induk.
“Setelah melalui
berbagai usaha, sejak berdirinya perusahaan tahun 2013, kami
berhasil pangsa pasar sebesar 10% di luar wilayah PT Pelabuhan Indonesia
II,” kata Herman Susilo kepada Warta Maritim Indonesia di Jakarta,
Selasa (03/03)/2020.
Market di luar
wilayah IPC didominasi kegiatan Ship to Ship (STS) di tengah laut pada kawasan
eksplorasi atau penyimpanan bahan bakar. “Target kami akan sasar Ship to Ship seperti
di Tersus, TUKS juga di pelabuhan umum yang lain,” jelas Herman.
Herman menegaskan,
manajemen IPC Marine harus menampilkan pelayanan berstandar internasional,
antara lain kesiapan sarana dan prasarana (availability), maupun SDM &
Budaya Perusahaan serta optimalisasi pemerataan penggunaan armada (utility).
“Kedepan target pangsa pasar di luar wilayah kerja IPC yang akan diraih oleh
IPC Marine dalam kurun waktu dua tiga tahun kedepan sebesar 25%,” pungkasnya.
(YADHI Satria/WNI)
JAKARTA (Wartamaritiminonesia.com) - PT Jasa Armada Indonesia (JAI) tidak hanya bisa melayani pemanduan dan penundaan kapal di pelabuhan yang di kelola pemegang sahamnya, PT Pelabuhan Indonesia II, tapi juga berhasil meraih pasar dari pelabuhan lainnya. Tercatat, sekitar 10 persen pelayanan dari pelabuhan di luar PT Pelabuhan Indonesia II diraih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar