JAKARTA (Wartamaritimindonesia.com) – Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Jakarta International Container Terminal (JICT) bersama seluruh terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok resmi mengimplementasikan Terminal Booking System (TBS).
Direktur Utama JICT, Ade Hartono, menyebut penerapan TBS menjadi
tonggak penting dalam perjalanan transformasi logistik nasional.
“Dengan TBS, kita membebaskan logistik nasional dari antrean
panjang, waktu tunggu yang tidak pasti, dan biaya tinggi. JICT siap menjadi
pelopor dalam menghadirkan layanan yang lebih tertib, modern, dan efisien,”
ujar Ade dalam acara peluncuran TBS di Museum Maritim, Tanjung Priok.
Melalui sistem ini, setiap kendaraan pengangkut peti kemas
yang masuk kawasan pelabuhan kini memiliki jadwal kedatangan yang pasti. Hal
ini diharapkan mampu menekan potensi kemacetan, mengurangi waktu tunggu truk
secara signifikan, serta memberikan kepastian bagi pengguna jasa.
“Bagi pengguna jasa, TBS memberikan kepastian. Bagi operator
pelabuhan, sistem ini menghadirkan tata kelola yang lebih teratur. Dan bagi
Indonesia, langkah ini menjadi bagian dari upaya besar menurunkan biaya
logistik yang selama ini menjadi salah satu kendala daya saing nasional,”
tambah Ade.
Peluncuran TBS yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan memiliki
makna simbolis, bahwa bangsa Indonesia tidak hanya memperingati sejarah, tetapi
juga melangkah maju dengan inovasi.
JICT menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan pemerintah
serta berkolaborasi dengan regulator, operator pelabuhan, dan pelaku usaha
logistik agar implementasi sistem ini berjalan optimal.
Sebagai terminal peti kemas terbesar dan tersibuk di Indonesia,
JICT menempatkan keberhasilan TBS sebagai bagian dari tanggung jawabnya
terhadap kepentingan nasional.
“Kami percaya, keberhasilan TBS tidak hanya ditentukan oleh
teknologi, tetapi juga oleh komitmen, koordinasi, dan konsistensi semua pihak.
Inilah langkah bersama menuju logistik Indonesia yang lebih tangguh,” pungkas Ade.
(Daeng R Rola/Red. WMI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar