Pelabuhan KCN Marunda Semakin Diminati Pelaku Bisnis - WARTA MARITIM INDONESIA I MEDIA INFORMASI KEMARITIMAN

Breaking

PT Pelindo Solusi Logistik / SPSL


 

PT Akses Pelabuhan Indonesia


Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 11 Februari 2022

Pelabuhan KCN Marunda Semakin Diminati Pelaku Bisnis

 


JAKARTA MARUNDA (Wartamaritimindonesia.com)
– Pelabuhan KCN atau Terminal Umum KCN berada di ujung utara KBN Unit Marunda Jakarta Utara. KCN singkatan dari Karya Citra Nusantara, merupakan Pelabuhan atau Termninal Umum yang sejak awal dinyatakan sebagai penyangga Pelabuhan Tanjung Priok.


Pelabuhan KCN didirikan oleh dua pemagang saham yakni PT Karya Teknik Utama atau KTU yang merupakan perusahaan swasta, dan PT KBN (persero) atau PT kawasan berikat Nusantara. Dan kini Pelabuhan KCN Marunda semakin diminati.


Setiap hari, puluhan kapal keluar masuk membongkar muat barang yang diangkutnya. Truk-truk pengangkut berbagai komoditi pun terus tampak lalu lalang keluar masuk ke pelabuhan ini. Pelabuhan yang terletak tak jauh dari Pelabuhan Internasional Tanjung Priok ini, pada tahun-tahun terakhir memang banyak menarik minat pelaku usaha pelayaran maupun pemilik barang untuk melakukan kegiatan di sini, terutama untuk komoditi curah, dan kargo umum.


Ada 2 (dua) BUP yang telah mendapatkan konsesi dari Kementerian Perhubungan yakni Marunda Center (MCT), dan KCN. Dari data yang ada dipublik, menyebutkan sebanyak 1.100 call dari bulan Juli-November 2017 datang di pelabuhan Marunda.


“Sekitar 250 call setiap bulan beraktifitas ke pelabuhan Marunda. Makanya, di pelabuhan ini sudah saatnya pemerintah memperhatikan fasilitasnya,” kata pihak PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), di Jakarta, Selasa (28/11).


KBS merupakan salah satu mitra strategis pemerintah untuk pelabuhan Marunda, sebagai pelaksana Pandu-Tunda mulai tahun 2017 lalu.


Oleh karena semakin padatnya kegiatan kapal di Marunda, dan demi keselamatan pelayaran, rasanya sudah waktunya pemerintah (Kemenhub) mengambil keputusan untuk wajib pandu di perairan Marunda tersebut.


“Sekarang kapal sudah banyak yang kesini, dan keselamatan pelayaran sangat penting, makanya sekarang waktu yang tepat bagi pemerintah (Kemenhub) untuk Marunda dilakukan wajib pandu.” tambah Banu Amza, pengurus INSA Jaya untuk Pelabuhan Marunda.


Dengan semakin meningkatnya kegiatan bisnis di pelabuhan ini, otomatis mampu mengerek PNBP (pendapatan Negara bukan pajak) yang masuk ke Negara. Data mencatat, 332.679 juta rupiah dari pemanduan dan Rp 838.663 juta dari penundaan PNBP yang ditarik KSOP Marunda dari jasa kegiatan itu.


Para pelaku usaha di Marunda menilai positif terhadap kinerja Anggiat Douglas (KSOP Marunda sekarang), karena sangat familiar dengan pengguna jasa, namun tegas dalam aturan.


“Majunya pelabuhan Marunda sekarang ini tak terlepas dari peran Pak Anggiat selaku KSOP. Dia komunikatif dan bijaksana,” kata mereka mengapresiasinya.


Tapi sayang, meningkatnya kegiatan dan semakin membaiknya kinerja di pelabuhan Marunda, tak dibarengi dengan sarana jalan pendukung keluar masuk ke pelabuhan ini. Sebab, kendaraan yang datang pergi menuju kesini mesti berjibaku dengan lobangan jalan yang rusak yang seharusnya menjadi perhatian pihak pengelola untuk memperbaikinya.


KSOP Marunda Anggiat yang dikonfirmasi Ocean Week terkait dengan meningkatnya kegiatan kapal membenarkan bahwa sekarang kapal-kapal yang keluar masuk ke pelabuhan ini cukup padat. “Sekitar 200 lebih per bulan kapal beraktifitas disini. Untuk tetap menjaga keselamatan pelayaran juga sudah dilakukan pemanduan dan penundaan yang dilakukan oleh KBS,” kata Anggiat.


Dia mengatakan akan terus berusaha melakukan service secara professional, dan sesuai dengan keinginan pengguna jasa. “Sebagai pemerintah, kami akan menjaga harmonisasi diantara pelaku usaha disini, sehingga aktifitas di pelabuhan ini kondusif,” ungkapnya.

 

(Tim  Redaksi WNR Jkt).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad