SEMARANG (Wartyamaritimindonesia.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang telah meluncurkan program Buku Pelaut Goes To Campus.
Program
ini bertujuan untuk mengakomodir dan mengurai kepadatan dalam proses
pelaksanaan pembuatan Buku Pelaut dengan cara jemput bola datang langsung ke
sekolah-sekolah pelayaran sehingga proses pelayanan dokumen kepelautan menjadi
lebih mudah, cepat dan mengurangi antrian.
Pelaksana
tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha dalam acara Diskusi
Bersama Media dengan tema Buku Pelaut Goes To Campus, di Semarang – Jawa
Tengah, Jumat (28/1) mengatakan Buku Pelaut ini akan menjadi dokumen resmi dan
identitas para pelaut yang akan bekerja di atas kapal.
"Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut sangat mendukung program Buku Pelaut Goes to Campus
ini, karena program tersebut merupakan inovasi di bidang pelayanan publik yang
diinisiasi oleh Agen Perubahan Kementerian Perhubungan yang berasal dari KSOP
Kelas I Tanjung Emas yaitu Taufik Abadi," ujar Arif.
Ke
depan, Arif berharap program serupa dapat dilaksanakan di UPT Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia guna meningkatkan kenyamanan,
kecepatan layanan dan mengurangi biaya kepada pengguna jasa pelayanan.
“Pelaut
adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung
perekonomian sebuah negara. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung
dan memfasilitasi pelayanan bagi pelaut Indonesia," jelasnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ahmad Wahid
menjelaskan kewenangan dalam hal penerbitan Buku Pelaut sesuai Peraturan
Menteri Perhubungan NO. KM. 30 Tahun 2008 tentang Dokumen Identitas Pelaut dan
Peraturan Dirjen NO. HK. 103/3/18/DJPL-16 tentang Pelayanan Publik bidang
Kepelautan dengan menggunakan Sistem Informasi Buku Pelaut.
"Dalam
kurikulum/silabus yang sudah berjalan, pelaksanaan pembutan buku pelaut terjadi
dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga terjadinya antrian yang cukup
panjang dalam proses pelaksanaan dan pembuatan buku pelaut
online,"ungkapnya.
Oleh
karena itu dia mengapresiasi adanya program Buku Goes To Campus yang dinilai
telah berhasil menyelesaikan berbagai masalah yang selama ini kerap ditemui
dalam proses pembuatan Buku Pelaut oleh para Taruna.
Rencananya,
program buku pelaut Goes To Campus dapat dilaksanakan juga diseluruh Instasi
Perhubungan di Seluruh Indonesia sehingga tidak ada lagi sekolah pelayaran yang
merasa kesulitan dalam mendapatkan akses ke Buku Pelaut Online.
"Dengan
adanya program Buku Pelaut Goes To Campus, gak lagi para taruna datang ke
kantor kesyahbandaran untuk antri. Dan ke depannya pelayanan ini akan semakin
diperluas ke seluruh Indonesia sehingga para pelaut dalam memperoleh buku
pelaut akan semakin mudah,"ujarnya.
Kepala
KSOP Kelas I Tanjung Emas M. Tohir menjelaskan, dalam pembuatan Buku Pelaut
dalam Program Pembuatan Buku Pelaut Goes To Campus ini semua Taruna cukup
melakukan pemberkasan melalui Manajemen Sekolah atau Kampus masing masing dan
pihak KSOP akan melakukan Verifikasi serta pengambilan data ke sekolah hingga
kewajiban pembayaran PNBP yang akan langsung dikirim ke kas Negara melalui akun
virtual yang dikirim via email masing masing.
"Sehingga
akhirnya nanti Kami akan menyerahkan dokumen Buku Pelaut ke pihak Manajemen
Sekolah untuk langsung dibagikan ke Siswa / Taruna masing masing,"
ujarnya.
Direktur
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Capt. Dian Wahdiana mengapresiai
program Buku Pelaut Goes To Campus yang dinilai lebih efisien. Mengingat jumlah
taruna saat ini yang semakin meningkat sehingga inovasi dalam pembuatan buku
pelaut sangat diperlukan.
"Efisiensi
bukan hanya dari segi waktu tapi pemberkasan juga menjadi lebih simpel karena
kita lakukan di kampus dan barulah rekan-rekan KSOP datang ke kita mengambil
foto dan kalau sudah clear, kita tinggal tunggu dijadikan buku
pelaut,"ujarnya.
(ARIP. S/WMI
001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar