JAKARTA (Warta Maritim Indonesia) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengambil langkah responsif dengan meniadakan aturan tiket expired Ferizy bagi pengguna jasa di Pelabuhan Merak pada Minggu (31/8). Kebijakan khusus ini diberikan bagi penumpang yang terdampak kondisi lalu lintas darurat di Jakarta dan sekitarnya, sehingga tetap dapat melakukan perjalanan meski melebihi jadwal keberangkatan yang tertera di tiket.
Direktur
Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari
komitmen perusahaan dalam memastikan layanan publik tetap berjalan dengan baik,
terutama pada saat masyarakat menghadapi situasi yang tidak terduga.
“ASDP
berupaya hadir dengan solusi yang memudahkan dan menenangkan hati pengguna
jasa. Bagi kami, pelabuhan bukan hanya gerbang transportasi, tetapi juga ruang
publik yang harus dijaga bersama demi kelancaran mobilitas masyarakat dan
keberlangsungan ekonomi,” ujar Heru.
Heru
menambahkan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk
menjaga kenyamanan publik.
“Keselamatan
dan ketenangan penumpang adalah prioritas utama kami. Dalam situasi darurat,
ASDP memberikan relaksasi aturan agar masyarakat tetap dapat melanjutkan
perjalanan tanpa hambatan berarti,” jelasnya.
Kebijakan
ini sejalan dengan komitmen ASDP menghadirkan pelayanan prima, khususnya di
Pelabuhan Merak yang merupakan salah satu simpul transportasi tersibuk di
Indonesia. Sebagai gambaran, selama periode libur panjang dan akhir pekan,
Pelabuhan Merak dapat melayani lebih dari 80 ribu penumpang dan 10 ribu
kendaraan per hari, sehingga kelancaran operasional menjadi kunci dalam menjaga
stabilitas mobilitas masyarakat dan distribusi logistik antarpulau.
Corporate
Secretary ASDP Shelvy Arifin juga mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa
menjaga keamanan dan ketertiban bersama, terutama di kawasan pelabuhan yang
merupakan obyek vital nasional.
“Kami
mengimbau pengguna jasa untuk tetap tenang, mengandalkan informasi resmi, serta
selalu mematuhi arahan petugas di lapangan. Dengan begitu, suasana tetap
kondusif dan operasional pelabuhan dapat berjalan optimal,” ujarnya.
ASDP
menekankan pentingnya menjaga prasarana dan sarana transportasi publik,
khususnya sektor penyeberangan, yang menjadi tulang punggung aksesibilitas
masyarakat dan distribusi logistik antarwilayah. Menjaga fasilitas umum seperti
pelabuhan berarti menjaga mobilitas masyarakat, dan keberlanjutan layanan
publik bagi semua pihak. Hal ini juga dapat menjaga kelancaran ekonomi daerah,
serta persatuan sosial di tengah masyarakat.
Selain
itu, masyarakat juga diimbau agar tetap waspada dan bijak dalam mengonsumsi
informasi. Di era digital, penyebaran hoaks atau informasi provokatif
berpotensi menimbulkan keresahan publik dan mengganggu suasana kondusif di
pelabuhan.
“Kami
mengajak seluruh pengguna jasa untuk bersama-sama menjaga pelabuhan sebagai
ruang publik yang aman, nyaman, dan menjadi kebanggaan bersama,” tambah Shelvy.
“Kami
percaya dengan kerja sama semua pihak, perjalanan penyeberangan akan lebih
tertib, aman, dan menyenangkan. Mari bersama menjaga pelabuhan sebagai gerbang
laut yang tidak hanya menghubungkan pulau, tetapi juga mempererat persatuan
bangsa,” tutup Shelvy.
Informasi
terkini dapat diakses melalui aplikasi Ferizy, situs resmi www.ferizy.com,
Contact Center ASDP di 021-191, atau akun Instagram resmi @asdp_id dan @asdp191.
(Daeng
R. Rola/Red WMI).








.jpg)




Tidak ada komentar:
Posting Komentar